Tag cerpen sedih tentang cinta. Cerpen Berjudul Karena Aku Perempuan. Posted on 24/10/2019 by admin. Salah satu situs yang diblokir oleh pemerintah Indonesia adalah Joker123 karena adanya tindak pidana hukum tentang perjudian. Powered by WordPress and Momentous.
Namun kenangan tentang dia masih jelas terpatri di dalam batinmu. — SAAT ibumu pergi direnggut penyakit ganas yang juga pernah merampas ayahmu, kau hanyalah seorang pemuda tanggung yang masih kuliah. tetapi sorot matanya sedih dan wajahnya sayu. Mimpi itu seakan begitu nyata. "Ibu sudah sembuh. Ibu mau pulang," kata ibumu.
Lihatselengkapnya dari Cerpen tentang cinta remaja di Facebook. Masuk. atau. Buat Akun Baru. Lihat selengkapnya dari Cerpen tentang cinta remaja di Facebook. Masuk. Lupa akun? atau. Buat Akun Baru. Lain Kali. Halaman Terkait "KUMPULAN CERITA LUCU, KATA - KATA UNIK DAN TEBAK - TEBAKAN SERU BIN GOKIL"
cash. 1HIDDEN PAIN [END]oleh 🍃Dari sekian banyaknya rasa sakit, kenapa dari keluarga yang paling mengesankan rasa sakitnya. *** Highest Rank 3 in Brokenhome [26Sep2021] Highest Rank 1 in Anaksma [1... 2Transmigration Perubahanoleh babyzloraFiguran? Ah yang benar saja. Anandhira Azahra harus mati karena jatuh dari tangga, dan parahnya ia tidak masuk surga atau neraka gadis ini justru memasuki raga seorang F... 3TURTLE Endoleh ByKura-kura itu hidup nya dapat 100 tahun lebih lama, tidak langka dan banyak jenis nya. Alea ingin seperti kura-kura hidup lebih dari 1 abad. Panjang umur biar bisa tumbu... 5The Secret Shila [END]oleh 🦋[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN INFO TENTANG CERITA INI] ____ "Sebuah rahasia yang berakhir duka." ____ Ini kisah tentang Shila Nashyta Winata... 8DIO or GIOoleh Fino Idapa jadinya seseorang yang terkenal dingin dan kejam, Harus bertransmigrasi ke tubuh seorang anak yang terlahir dengan di beri penyakit yang membuat dia harus menderita... 9ANGKASA ENDoleh sisca damayantiSelamat membaca cerita Angkasa dan Raisa❤❤ Bercerita tentang. Angkasa Saputra Wiratama. Murid laki-laki paling berpengaruh di SMA Merah Putih. Selain karena seorang anak... 11Goresan ARABBELoleh buah berry"it hurts when I make a promise" Arabbel pikir ia sudah bebas, tapi ternyata tidak. Itu semakin parah. Sesak dan kesakitan sudah menjadi makanan sehari-harinya... 13FERO On Goingoleh fer. agah nugrahaFero dengan segala luka nya. Ga bisa nulis deskripsi cerita. Penasaran? Tinggal baca GRATIS. Asal VOTE *osteosarcoma *bunda *daddy *anak tengah *di abaikan 1 "KANK... 15Minggu terakhiroleh FaniraP"Karena kamu memang pengen aku menghilang, baiklah, aku akan menghilang. Tapi aku minta satu syarat." "Biarkan ini jadi Minggu terakhir aku bersamamu. Dan... 16Story Zoyaoleh njuaZiya dan Zoya adalah seorang kakak beradik yg diperlakukan berbeda oleh orangtuanya. Ziya Exelyn Alatas adalah putri pertama ayah Adnan Farris Alatas dan bunda Elmira M... 17COMPLICATED FEELINGS [ON GOING]oleh taca[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA] Keyna Slavionna Gherson, gadis yang selalu di jadikan ratu oleh sang kekasih. Selama 2 tahun m... 18S E N J A [END]oleh Meir TsabitaFollow dulu author nya! PLAGIAT DI HARAP MENJAUH‼⚠❗❗ _________________________________ Athena Senja Maharani nama indah orang nya pun indah. Senyum yang menawan dapat me... 20Maura and Fiction Worldoleh RadinaMaura Astara, adalah gadis remaja yang gemar membaca cerita fiksi. Memiliki kehidupan normal layaknya remaja lainnya, hanya kurang beruntung di kisah percintaan saja, ka...
Gunawan Tri Atmojo /1/ Perempuan Muda dan Lelaki Tua Seperti biasa, sore itu ruang praktik Dokter Jolubo dipenuhi pasien. Dokter Jolubo adalah dokter umum yang memiliki tingkat kecocokan tinggi terhadap para pasiennya. Dia telaten dan teliti sehingga banyak pasien yang seharusnya berobat ke dokter spesialis memilih berkonsultasi kepadanya. Dua belas pasien antre di ruang tunggu itu. Jumlah itu pas dengan kursi yang tersedia. Jika ada tambahan pasien maka ia harus menunggu di luar ruangan. Di sudut tenggara ruangan itu seorang lelaki tua dan perempuan muda duduk bersisihan menunggu giliran diperiksa. “Dapat nomor antrean berapa Dik?” “Tiga. Kalau Bapak nomor berapa?” “Sembilan. Berarti sebentar lagi giliranmu. Antre dari pukul berapa Dik? “Tadi saya ambil nomor antreannya pagi Pak. Kalau tidak begitu bisa kelamaan antrenya.” “Harusnya saya juga begitu. Sakit apa Dik?” “Gusi berdarah Pak. Sudah seminggu tak sembuh-sembuh.” Mendengar jawaban itu, si lelaki tergelak lalu terbatuk-batuk. Semakin berusaha ia tahan tawanya semakin gencar batuk melandanya. “Masak hanya karena sariawan Adik periksa ke dokter dan dibelain ambil antrean dari pagi?” Terdengar nada meledek dalam pertanyaan lelaki itu yang kembali disusul dengan serentetan batuk tepat di sisi wajah si perempuan yang tampak mulai sebal dengan lelaki di sebelahnya. “Gusi berdarah itu beda dengan sariawan Pak. Ini juga sudah saya obati sendiri tapi tidak sembuh-sembuh dan mengganggu kerja saya sebagai penyiar radio.” “Betul Dik. Aku juga mendengar pengaruhnya. Setiap kata yang kamu ucapkan seakan diakhiri huruf s’. Kamu seperti mendesis-desis.” Lelaki itu kembali terbahak dan dengan serta merta batuk menyerangnya. Cara bercanda itu sama sekali tak terdengar lucu bagi perempuan itu. “Mampus kau dihajar batuk. Ayo teruslah menggonggong Pak Tua,” batin perempuan itu seraya tetap berusaha menjaga kesopanan. Akan tetapi, lelaki itu tampaknya memang sengaja dikirim untuk menambah ujian kesabarannya sebagai orang sakit. “Adik kan cuma sakit gusi berdarah, maukah bertukar nomor antrean dengan saya?” Permintaan lelaki itu lagi-lagi terdengar sangat melecehkan penyakitnya. “Memangnya ada yang salah jika sakit gusi berdarah berobat ke dokter?” batinnya. Barangkali dia akan mempertimbangkan permintaannya jika lelaki itu lebih sopan, lagipula dia sudah berjuang antre dari pagi, maka dia memutuskan untuk menolaknya. “ Maaf Pak, saya tidak bisa. Saya ada siaran setelah ini.” Ada nada kepuasan dalam jawaban itu yang membuat batuk si lelaki membadai dan disertai dahak, yang menjadikan perempuan itu merasa agak bersalah dan memerlukan basa-basi tambahan untuk menetralisirnya. “Kalau Bapak sakit apa?” Lelaki itu menjawabnya dengan disela batuk. “Te…be…ce…. TBC Dik.” Perempuan itu tak bisa menyembunyikan kekagetannya. Dia tahu pasti bahwa TBC itu penyakit yang ditularkan lewat kontak langsung dengan penderitanya. Dan lelaki itu sudah batuk-batuk sekitar setengah jam di dekatnya. Sudah berapa banyak mikrobakteri yang terhirup olehnya? Dengan gemetar, dia bergegas meninggalkan lelaki yang masih sibuk dengan batuknya itu. Dia mendekat ke ruang periksa meski nomor antreannya belum dipanggil. Tiba-tiba gusi berdarahnya tak lagi terasa sakit, tetapi kini dia justru dicemaskan oleh kemungkinan serangan penyakit lain yang jauh lebih ganas. /2/ Cakar Ayam Suatu ketika dalam pacaran kami yang membahagiakan, aku dan isteriku pernah saling mengajukan lelucon mengenai cakar ayam. Aku yang memulai lelucon itu dengan pertanyaan singkat. “Menurutmu, bagi ayam, cakarnya itu kaki atau tangan?” “Kaki, karena ia digunakan untuk berjalan.” “Salah. Cakar itu adalah tangan ayam. Lihatlah ketika ayam itu gatal, maka dia akan menggaruk dengan cakarnya, mana ada menggaruk itu menggunakan kaki? Manusia juga mencakar menggunakan tangan, bukan kaki.” “Betul juga, bahkan ketika memegang makanan yang bentuknya agak besar atau memanjang, ayam akan menggenggamnya dengan cakar. Biasanya cakar yang digunakan juga sebelah kanan. Benar-benar ayam yang sopan dan mengerti tatakrama. Kamu pernah tahu ada ayam yang kidal?” Aku tergelak mendengar jawabannya ini. Dia memang lebih lucu dibandingkan aku dan itu salah satu alasanku jatuh cinta kepadanya. “Dengan itu pula berarti ayam adalah binatang yang paling atraktif. Dia layak memimpin sirkus karena konsisten berjalan dengan tangannya. Kini giliranmu bercerita.” Dia hanya tersenyum mendengar leluconku barusan, terdiam sejenak lalu memulai leluconnya. “Dahulu nenekku yang sudah lama dirawat di rumah sakit dan akhirnya diizinkan pulang ingin menyuapiku. Waktu itu umurku lima tahun. Aku tak tahu penyakit apa yang diderita nenek tapi aku diperintahkan untuk menjauhinya. Saat itu nenek bersikeras menyuapiku dan berkata kepada ibuku, yang juga adalah anaknya, bahwa dia telah sembuh.” Dia menghentikan ceritanya dan menghela napas. Aku menunggu dan mengira bahwa ini akan jadi cerita sedih yang berlawanan dengan kesepakatan awal kami. “Akhirnya ibuku memperbolehkan nenek menyuapiku. Kami pun ke teras. Nenek duduk di kursi membawa mangkuk nasi beserta lauknya sedangkan aku makan sambil bermain-main. Aku menghampiri nenek begitu makanan di mulutku habis tertelan. Pada suapan ke sekian aku merasakan sesuatu yang nikmat yang tak kudapati pada suapan sebelumnya. Setelahnya aku bergegas menemui nenek. Nek, cakar ayamnya enak, aku mau lagi.’ Cakar ayam? Laukmu hanya sayur bayam dan telur dadar, Nduk.’ Nenek tampak kebingungan. Demikian juga aku. Setelah kuamati ada yang aneh dari jari nenek yang memegang sendok. Aku menunjukkan keanehan itu dan kemudian nenek mengamati jemarinya. Kami sama-sama kaget, jari tangan itu tinggal empat. Satu kelingkingnya telah hilang. Jauh hari setelahnya aku baru tahu bahwa nanek menderita lepra. Tapi tak apa, aku tetap sehat dan jari kelingking nenek waktu itu juga terasa lezat.” Dia mengakhiri ceritanya dengan elegan sedangkan aku terpingkal-pingkal. Aku tahu bahwa tak baik menertawakan orang sakit tapi yang diceritakannya saat itu memang benar-benar lucu. /3/ Membaca atau Bercinta “Mas, kamu lebih suka membaca atau bercinta?” Pertanyaan itu diajukan kekasihku karena cinta kami memang diwarnai buku. Tempat kencan favorit kami adalah toko buku. “Bercinta.” Dia tahu aku tak bisa berdusta kepadanya dan aku juga tak pernah berniat mendustainya. Cinta kami senantiasa membara dengan bahan bakar buku. Selama tiga tahun masa pacaran, hal paling romantis yang kami lakukan adalah bercinta di atas hamparan buku. Membaca dan bercinta adalah hal yang tak terpisahkan dari kami tetapi kami tahu persis perbedaannya. Membaca bisa kami lakukan sendiri-sendiri tetapi bercinta harus kami lakukan bersama-sama. Dan dalam bercinta kami juga dapat saling membaca tubuh masing-masing. Untuk menjembatani kesendirian saat membaca, kami membeli buku yang sama lalu membacanya di saat terpisah. Kami akan membicarakan buku itu ketika bertemu. Sepanjang membaca buku itu, kami akan membuat catatan kecil di tiap halaman yang kami anggap perlu. Catatan itu terkadang cuma berisi hal sepele tapi akan menjadi menarik ketika di waktu berlainan dibaca pasangan. Begitu merampungkan pembacaan, buku itu saling kami tukar. Kami akan membaca kembali catatan kecil yang menjadi jejak baca masing-masing. Hal semacam itu menguatkan tali cinta kami. Kami tidak hanya terikat secara perasaan tapi juga secara intelektual. Akan tetapi, ikatan semacam itu rupanya tak cukup kuat untuk membawa kami ke jenjang pernikahan. Perbedaan keyakinan yang berbuntut mampatnya restu dari keluarga besar menjelma pisau pemisah. Untuk meringankan derita, kami tak menganggap keluarga sebagai sebab utama perpisahan, melainkan penghormatan atas keyakinan masing-masing. Nasib pun membawa kami bertemu dengan orang yang ditakdirkan menjadi pasangan kami. Dia dibawa suaminya ke seberang pulau sedangkan aku menyusun hidup baru di kota ini dengan isteriku. Kami telah terpisah hampir lima belas tahun, ketika secara tak sengaja bertemu kembali di toko buku yang dulu sering kami kunjungi. Kami sama-sama terkejut. Tanpa kusangka pertanyaan lama meluncur dari bibirnya dan di hadapannya aku masih tak kuasa berdusta. “Mas, kamu lebih suka membaca atau bercinta?” “Membaca.” “Kenapa? Jangan-jangan isterimu tak menggairahkan lagi ya, atau kamu sudah impoten?” Dia masih ceplas-ceplos seperti dulu dan menganggap pertanyaan itu sebagai lelucon. Aku hanya tersenyum. Tak menjawabnya lagi. Diam adalah cara terbaik untuk tidak berdusta kepadanya. Tapi tebakan keduanya itu hampir mendekati kebenaran. Sudah hampir tiga tahun ini aku menderita ejakulasi dini. Solo, 2015
Cerpen Sedih Tentang Penyakit Jantung 7 Mei 2023pendidikan1 Tampilan PengenalanPenyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling umum di dunia. Ini adalah penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Penyakit jantung dapat mempengaruhi siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan Tentang Penyakit JantungCerita ini bercerita tentang seorang wanita yang menderita penyakit jantung. Namanya adalah Maya. Maya adalah seorang ibu dari dua anak yang berusia 40 tahun. Dia selalu mengabaikan gejala-gejala yang mungkin menunjukkan bahwa dia memiliki masalah hari, Maya merasa sangat lelah dan sulit bernapas. Dia pergi ke dokter dan diberitahu bahwa dia menderita penyakit jantung. Dia sangat terkejut dan tidak bisa mempercayainya. Dokter memberitahunya bahwa dia harus segera menjalani operasi sangat takut menjalani operasi jantung. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa anak-anaknya. Dia merasa sangat sedih dan khawatir tentang masa MayaMaya memutuskan untuk menjalani operasi jantung. Dia tahu bahwa dia harus melakukannya untuk bisa bertahan hidup dan melihat anak-anaknya tumbuh dewasa. Operasi jantung berjalan lancar, tetapi proses pemulihan sangat sulit bagi harus menjalani rehabilitasi jantung dan mengubah gaya hidupnya. Maya harus berhenti merokok, mengubah pola makan, dan mulai melakukan olahraga ringan. Semua perubahan ini sangat sulit bagi Maya, tetapi dia berjuang keras untuk MayaMaya mengalami banyak kesulitan selama proses pemulihan. Dia merasa sangat lelah dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dia juga mengalami masalah emosional karena merasa tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu merasa sangat kesepian dan terisolasi. Dia merasa bahwa tidak ada yang bisa memahami apa yang dia alami. Dia merasa sangat sedih dan putus MayaNamun, Maya bertahan. Dia terus berjuang dan perlahan-lahan mulai merasa lebih baik. Dia mulai merasa lebih kuat dan energik. Dia mulai merasa lebih bahagia dan optimis tentang masa juga menemukan dukungan dari keluarganya dan anggota kelompok rehabilitasi jantung. Mereka membantunya melewati masa sulit dan memberikan dukungan emosional yang sangat MoralKisah Maya menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung dapat mempengaruhi siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin. Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan kesehatan jantung kita dengan menjalani gaya hidup sehat, melakukan olahraga, dan menghindari kebiasaan yang tidak jantung adalah masalah serius yang harus diperhatikan oleh semua orang. Kisah Maya menunjukkan betapa sulitnya menjalani hidup dengan penyakit jantung. Namun, dengan dukungan keluarga dan perubahan gaya hidup yang sehat, kita dapat bertahan dan hidup bahagia dan sehat. Oleh karena itu, mari kita semua berusaha menjaga kesehatan jantung kita dan hidup dengan gaya hidup Cerpen Sedih Tentang Penyakit Jantung© Copyright 2023
cerpen sedih tentang penyakit